Dalam riak gembira tanggal 25 Julai yang lalu
kita dipertemukan dari takdir alam
di sudut pusat kota yang ghairah dan lemah
aku masih ragu-ragu menerima hadirmu
Atas desakan naluri aku terpaksa menagih
Suatu puncak kebahgiaan yang putih dan hitam
Dalam senja merah di petang itu
dengan hati yang beku engkau menyentuh jari kecilku
kita beriringan digigi pasir putih
meski pun aku menerima hadirmu
dalam dera air jernih
kita bersama lagi
Satu janji buatmu
aku jadi penghuni kini
dibawah jeratan cinta begitu agung
betapa indah di hati remaja
Tapi di puncak ini
bisakah kita bersama lagi
kerna engkau dan aku
dipisahkan seperti mulanya
takdir alam yang kejam itu mentafsirkan
engkau dan aku adalah pipit dan enggang.
Pasni jadi sastera lak plak sy.Byk lgi nak kongsi :)
No comments:
Post a Comment